Posts

Showing posts from July, 2017

Ulasan Novel Pada Sebuah Kapal Karya NH. Dini

Dua hari lamanya saya menghabiskan waktu di dalam kamar kos untuk membaca novel Pada Sebuah Kapal karya NH. Dini. Seperti biasanya, seperti yang dilakukan mahasiswa pada umumnya, saya mengerjakan tugas Mata Kuliah Apresiasi Prosa Fiksi ini di penghujung pekan, tepat satu hari sebelum waktunya dikumpulkan. Menghabiskan waktu selama dua hari untuk membaca novel setebal 350 halaman merupakan rekor baru bagi saya yang masih dapat dikatakan sebagai ‘pembaca pemula’. Keterbatasan waktu dan hasrat ingin tidur yang berkali-kali datang saat sedang membaca tidak menghalangi saya dalam menikmati setiap cerita dalam novel ini. Pada Sebuah Kapal dilahirkan NH. Dini pada tahun 1985. Novel ini telah ada jauh sebelum saya dilahirkan, dan apa-apa yang terjadi di dalam novel ini bernuansakan pada zaman dan tempat yang belum pernah saya rasakan juga. Tema utama yang diangkat dalam novel ini adalah percintaan. Tokoh utamanya bernama Sri, seorang perempuan kelahiran tanah Jawa. Apa-apa yang ada pada d...

Ulasan Cerpen Menunggu Kematian Iblis Karya Seno Gumira Ajidarma

MEMECAH TEKA-TEKI METAFORA PAMAN GOBER Cerpen Kematian Paman Gober Karya Seno Gumira Ajidarma menurut saya adalah sebuah cerpen Metafora. Cerpen yang menceritakan kehidupan di Kota Bebek ini saya tafsirkan adalah metafor dari kehidupan di negara kita, Indonesia. Bahkan tokoh-tokoh yang dibangun oleh Seno Gumira menjadi cermin tokoh-tokoh Indonesia. Tokoh utama cerpen ini mengarah pada mantan seorang pemimpin Indonesia dan tokoh-tokoh lainnya mencerminkan rakyat-rakyat Indonesia.             Saya menganggap cerpen  ini adalah cerpen terliar yang pernah saya baca. Tokoh kartun yang tergabung dalam rumah produksi film Walt Disney , seekor bebek kaya raya dan menggemaskan yang mulai saya kenal sejak membaca majalah Bobo pada usia kanak-kanak, karakternya diubah oleh Seno Gumira menjadi ‘sosok’ bebek yang kematiannya sangat dinanti-nantikan.             Sependapat den...

Ulasan Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari

Kejahiliahan Dukuh Paruk Catatan Buat Emak , Lintang Kemukus Dini Hari , dan Jantera Bianglala , adalah novel trilogi karya Ahmad Tohari yang kemudian disatukan menjadi novel berjudul Ronggeng Dukuh Paruk . Kisah peronggengan pada novel ini diangkat dari kebudayaan yang benar-benar ada di tanah kelahiran penulisnya, yaitu di Jatilawang, Banyumas. Novel ini dua kali diadaptasi ke dalam film,  yakni film Darah dan Mahkota Ronggeng , dan Sang Penari .             Novel Ronggeng Dukuh Paruk memperkenalkan kebudayaan di sebuah desa yang bernama Dukuh Paruk, yaitu budaya ronggeng. Dalam novel ini penulis banyak menggambarkan keterbelakangan, kemiskinan, kemistikan, dan budaya ronggeng Desa Dukuh Paruk. Sebuah desa di tengah-tengah lahan sawah, yang diisi oleh 23 gubuk reyot. Penghuni desa yang amat sedikit itu dipercayai saling memiliki ikatan persaudaraan yang kuat, bahkan ikatan darah dari keturunan Ki Secemenggala. ...

Ulasan Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata

SEPULUH BOCAH KAMPUNG SANG INSPIRATOR Izinkan saya untuk memuji mahakarya Andrea Hirata yang berjudul Laskar Pelangi sepanjang laporan baca saya ini. Novel yang menyandang label best seller ini sudah lama saya kenal, tetapi baru kali ini saya berkesempatan untuk membacanya. Bahkan saya adalah salah satu dari segelintir manusia Indonesia yang sampai saat ini belum pernah menonton film yang diangkat dari novel ini. Sangat tertinggal. Namun di kali pertama membaca novel ini, saya dibuatnya jatuh cinta. Sebelum mengorek isi dari novel, saya akan sedikit menjelaskan makna yang saya tangkap dari judul novel ini. Laskar Pelangi , menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Laskar berarti tentara; kelompok serdadu; atau pasukan. Sejalan dengan apa yang dijelaskan oleh penulis di dalam novel ini, nama Laskar Pelangi diambil karena novel ini menceritakan sekelompok bocah yang terdiri dari Ikal, Lintang, Mahar, Trapani, Sahara, Syahdan, Kucai, A Kiong, Samson, dan Harun yang sama-sama men...